Islam dan Para MalaikatNya
Malaikat Ridhwan a.s.
Malaikat
Ridhwan ialah seorang malaikat yang bertugas menjaga pintu syurga. Malaikat
Ridhwan a.s. termasuk salah satu dari malaikat sepuluh yang wajib diketahui dan
di Imani. Adapaun Syurga yang di dalam Al Qur’an disebut “Al Jannah” ialah
suatu tempat di alam akhirat yang penuh dengan bermacam-macam keni’matan yang belum
pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga dan belum pernah
terlintas di hati manusia.
Dalam Hadits Qudsiy. Imam Bukhari
dan Muslim meriwayatkan :
“Qaa lallahu Ta’ala : A’dadtu
li-‘ibadish-shalihhiyna maala ‘aynun ra-at
walaa udzunun sami’at walaa khathara ‘alaa Qalbi basyari.”
Allah Ta’ala berfirman : “Aku telah menyediakan bagi hambaku
yang shalih-shalih, sesuatu yang belum pernah terlihat oleh mata, belum pernah
terdengar oleh telinga dan belum pernah terlintas dihati manusia.”
Nama – Nama Syurga.
Didalam
Al Qur’an Allah Ta’ala menyebutkan dengan jelas nama-nama syurga. Maksud dari
pemberian nama-nama tersebut untuk membedakan tingkatan-tingkatannya.
Tingkatan-tingkatan
Syurga,
Didalam hadits disebutkan, bahwa
syurga itu mempunyai (8) delapan tingkatannya :
1.
Pertama : Syurga “Darul – Jalal” yaitu tercipta dari mutiara putih.
2.
Kedua : Syurga “Darus – Salam” yaitu tercipta yaqut merah.
3.
Ketiga : Syurga “Jannatul – Ma’wa” tercipta dari jabarjud hijau.
4.
Keempat : Syurga “Jannatul -
Khuld” tercipta dari marjan kuning.
5.
Kelima : Syurga “Jannatun –
Na’im” tercipta dari perak putih.
6.
Keenam : Syurga “ Darul Qaraar”
tercipta dari emas merah.
7.
Ketujuh : Syurga “Jannatul
Firdaus” tercipta dari beberapa lapisan
perak, emas, yaqud, zabarjud dan
berlantai kasturi.
8.
Kedelapan : Syurga “Adn” tercipta dari mutiara putih, berpintu dua
dari emas, lebar pintu antara keduanya sejauh luasnya langit dan bumi.
Bangunannya terdiri dari lapisan emas dan perak. Tanahnya dari ambar. Lantainya
dari kasturi. Airnya lebih dingin dari es, lebih manis dari madu. Di dalamnya
terdapat sungai “Al – Kautsar”.
Luas Syurga.
Allah
Ta’ala telah menyebukan didalam Al-Qur’an bahwa luasnya Syurga itu seluas
langit dan bumi.
Sebagaimana Firman Allah didalam Al-Qur’an:
“Wa saa ri ‘uu ilaa
marghfiratinm-minr-rabbikum wa jannatin ‘ar dhuhaas-samawatu wal- ardhu u’iddat lil muttaqiin”
“Dan bersegeralah kamu pada ampunan
dari Tuhanmu dan kepada syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang di
sediakan untuk orang-orang yang bertaqwa”.(QS.
Ali Imran133).
Dan
didalam Al-Hadits, Allah Ta’ala mengatakan :
“Saa
biquu ilaa marghfiratinm-minr-rabbikum wa jannatin ‘ardhuhaa ka’ardhis-samaa-i
wal-ardhi, u’iddat lilaziyna aamanuu billahi warusulihi, zaalika fadhlullahi
yuktihi manyyasyaa-u wallahu zulfadhlil-‘azhjiymi”.
“Berlomba-berlombalah dalam mencapai ampunan dari Tuhanmu,
menuju syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan orang-orang yang beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya. Itulah karunia Allah, yang diberikan kepada orang-orang yang di
kehendakinya. Allah amat besar karunia-Nya”.
Dan
Allah Ta’ala mengatakan di dalam Al-Qur’an bahwa didalam Syurga itu ada
bermacam-macam tanam-tanaman dan pohon-pepohonan yang indah, rindang,
buah-buahan yang banyak dan dekat serta tertegun hati, yang barang siapa ingin
memetiknya, ranting-ranting itu langsung mendekat sendiri.
Sebagaimana Allah Ta’ala menyebutkan di dalam Al-Qur’an :
“Fiyhimaa faakihatunwwanakhlunw-warummaanun”.
“Di dalam keduanya ada pula bermacam-macam buah-buahan, kurma dan dlima”. (QS. Ar-Rahman. 68).
“Fii sidurinm-makhdhuudin”. “Mereka meni’mati syurga yang disana ada pohon bidara tak
berduri”. (QS. Al-Waqi’ah. 28).
“Wa thalhhinm-mandhuudin”.
“Dan pohon pisang dengan buah yang bersusun rapat”. (QS. Al-Waqi’ah. 29)
“..........Wajanal-jannataiyni daanin”.
“..........Dan buah-buahan kedua syurga itu dapat (dipetik) dari dekat”. (QS. Ar-Rahman. 54).
Dan Allah Ta’ala menyebutkan di dalam Al-Qur’an, bahwa
pohon-pohon syurga itu tidak akan terhenti (terputus) buahnya.
“Wafaakihatin
katsiyratin, llmaqthu ‘atinw-wala-amamnuu-‘atin”.
“Buah-buahan yang melimpah ruah,
tidak putus-putusnya (tidak terhenti) buahnya dan tidak terlarang pula
mengambilnya”. (QS.
Al-Waqi’ah. 32-33).
Gedung dan Istana
Syurga.
Di dalam Al-Qur;an Allah Ta.ala menyebutkan, bahwa didalam
syurga, disamping ada sungai-sungai yang mengalir, juga terdapat gedung-gedung
yang indah.
“Tabaa
rakallaziy insyaa-a ja’ala laka khairanm-min zaalika jannatin tajriy min
tahtihal anhaaru wayaj’allaka qushuuran”.
“Maha Suci (Allah) yang jika Dia menghendaki, niscaya
dijadikan-Nya bagimu yang lebih baik dari yang demikian (yaitu) syurga-syurga
yang mengalir sungai-sungai di bawahnya dan dijadikan-Nya (pula) untukmu
istana-istana”. {QS. Al-Furqan. 10).
Ibnu
Abbas ra. Berkata: Syurga itu memiliki delapan pintu.
Pintu pertama, terdiri
dari emas yang berlapis mutiara. Pada pintu tersebut tertuliskan :
“........Laa ilaaha illallahu Muhammadu
Rasulullahi......”.
Itulah pintu para Nabi dan Rasul,
para Syuhada, dan pintu orang-orang pemurah.
Pintu kedua, adalah
pintu orang-orang yang mengerjakan rukun-rukun shalat.
Pintu ketiga, ialah
pintu orang-orang yang mengerjakan zakat dengan hati yang suci.
Pintu keempat, ialah
pintu orng-orang yang beramar ma’ruf ‘anil munkar.
Pintu kelima, ialah
pintu orang yang memerangi hawa nafsu. Pintu keenam, ialah
pintu orang-orang yang berhaji dan berumrah.
Pintu ketujuh, ialah
pintu orang-orang yang berjihad.
Pintu kedelapan, ialah
pintu orang-orang yang taqwa, yaitu orang-orang yang menjaga penglihatannya
dari perkara yang dilarang. Dan pintu orang-orang yang berbuat kebajikan.
Adapun orang-orang yang berpuasa,
mereka akan masuk syurga melalui pintu “Rayyan”. Dalam sebuah Hadits Nabi s.a.w.
pernah bersabda :
“Inna fiyl jannati baban yuqaalu
lahurrayanu yad khulu minhush-sha imuwna yaumal-qiyaamati. Laa yad khulu minhu
ahhadun ghairuhum yuqaalu: Ainash-sha imuwna fayaquwmuwna. Laa yad khul minhu
ahhadun ghairuhum. Faizaa dakhaluw ughliqu falam yad khul minhu ahhadun”.
“Sesungguhnya di dalam syurga ada pintu bernama “Arrayyaan”, masuk dari
padanya orang-orang yang puasa hari kiyamat. Tidak bisa masuk dari pintu itu
selain orang-orang yang berpuasa di panggil oleh penjaganya: Dimana orang-orang
yang berpuasa? Maka mereka sama berdiri, dan tidak bisa disitu selain mereka
saja. Dan jika mereka telah selesai masuk
lalu ditutuplah maka tidak seorangpun yang masuk lewat pintu itu”.(HR.Bukhari Muslim).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar