Selasa, 09 Juli 2013

Malaikat Ridhwan a.s.


                                     Islam dan Para MalaikatNya

Malaikat Ridhwan a.s.
Malaikat Ridhwan ialah seorang malaikat yang bertugas menjaga pintu syurga. Malaikat Ridhwan a.s. termasuk salah satu dari malaikat sepuluh yang wajib diketahui dan di Imani. Adapaun Syurga yang di dalam Al Qur’an disebut “Al Jannah” ialah suatu tempat di alam akhirat yang penuh dengan bermacam-macam keni’matan yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga dan belum pernah terlintas di hati manusia.
Dalam Hadits Qudsiy. Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan :
“Qaa lallahu Ta’ala : A’dadtu li-‘ibadish-shalihhiyna maala ‘aynun ra-at  walaa udzunun sami’at walaa khathara ‘alaa Qalbi basyari.”
Allah Ta’ala berfirman : “Aku telah menyediakan bagi hambaku yang shalih-shalih, sesuatu yang belum pernah terlihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga dan belum pernah terlintas dihati manusia.”
Nama – Nama  Syurga.
Didalam Al Qur’an Allah Ta’ala menyebutkan dengan jelas nama-nama syurga. Maksud dari pemberian nama-nama tersebut untuk membedakan tingkatan-tingkatannya.
         Tingkatan-tingkatan Syurga,
Didalam hadits disebutkan, bahwa syurga itu mempunyai (8) delapan tingkatannya :
1.   Pertama     : Syurga  “Darul – Jalal”  yaitu tercipta dari mutiara putih.
2.   Kedua        : Syurga  “Darus – Salam”  yaitu tercipta yaqut merah.
3.   Ketiga        : Syurga  “Jannatul – Ma’wa”  tercipta dari jabarjud hijau.
4.   Keempat   : Syurga  “Jannatul - Khuld”  tercipta dari marjan kuning.
5.   Kelima       : Syurga  “Jannatun – Na’im”  tercipta dari perak putih.
6.   Keenam    : Syurga  “ Darul  Qaraar”  tercipta dari emas merah.
7.   Ketujuh      : Syurga  “Jannatul Firdaus”  tercipta dari beberapa lapisan perak, emas, yaqud,  zabarjud dan berlantai kasturi.
8.   Kedelapan     : Syurga  “Adn”  tercipta dari mutiara putih, berpintu dua dari emas, lebar pintu antara keduanya sejauh luasnya langit dan bumi. Bangunannya terdiri dari lapisan emas dan perak. Tanahnya dari ambar. Lantainya dari kasturi. Airnya lebih dingin dari es, lebih manis dari madu. Di dalamnya terdapat sungai  “Al – Kautsar”.
Luas Syurga.
Allah Ta’ala telah menyebukan didalam Al-Qur’an bahwa luasnya Syurga itu seluas langit dan bumi.
Sebagaimana Firman Allah didalam Al-Qur’an:
“Wa saa ri ‘uu ilaa marghfiratinm-minr-rabbikum wa jannatin ‘ar dhuhaas-samawatu wal-      ardhu u’iddat lil muttaqiin”
“Dan bersegeralah kamu pada ampunan dari Tuhanmu dan kepada syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang di sediakan untuk orang-orang yang bertaqwa”.(QS. Ali Imran133).
Dan didalam Al-Hadits, Allah Ta’ala mengatakan :
“Saa biquu ilaa marghfiratinm-minr-rabbikum wa jannatin ‘ardhuhaa ka’ardhis-samaa-i wal-ardhi, u’iddat lilaziyna aamanuu billahi warusulihi, zaalika fadhlullahi yuktihi manyyasyaa-u wallahu zulfadhlil-‘azhjiymi”.
“Berlomba-berlombalah dalam mencapai ampunan dari Tuhanmu, menuju syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan  orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Itulah karunia Allah, yang diberikan kepada orang-orang yang di kehendakinya. Allah amat besar karunia-Nya”.
Dan Allah Ta’ala mengatakan di dalam Al-Qur’an bahwa didalam Syurga itu ada bermacam-macam tanam-tanaman dan pohon-pepohonan yang indah, rindang, buah-buahan yang banyak dan dekat serta tertegun hati, yang barang siapa ingin memetiknya, ranting-ranting itu langsung mendekat sendiri.
Sebagaimana Allah Ta’ala menyebutkan di dalam Al-Qur’an :
“Fiyhimaa faakihatunwwanakhlunw-warummaanun”. “Di dalam keduanya ada pula bermacam-macam buah-buahan, kurma dan dlima”. (QS. Ar-Rahman. 68).
“Fii sidurinm-makhdhuudin”. “Mereka meni’mati syurga yang disana ada pohon bidara tak berduri”. (QS. Al-Waqi’ah. 28).
“Wa thalhhinm-mandhuudin”.
“Dan pohon pisang dengan buah yang bersusun rapat”. (QS. Al-Waqi’ah. 29)
“..........Wajanal-jannataiyni daanin”.
“..........Dan buah-buahan kedua syurga itu dapat (dipetik) dari dekat”. (QS. Ar-Rahman. 54).
Dan Allah Ta’ala menyebutkan di dalam Al-Qur’an, bahwa pohon-pohon syurga itu tidak akan terhenti (terputus) buahnya.
“Wafaakihatin katsiyratin, llmaqthu ‘atinw-wala-amamnuu-‘atin”.
“Buah-buahan yang melimpah ruah, tidak putus-putusnya (tidak terhenti) buahnya dan tidak terlarang pula mengambilnya”. (QS. Al-Waqi’ah. 32-33).
Gedung dan Istana Syurga.
Di dalam Al-Qur;an Allah Ta.ala menyebutkan, bahwa didalam syurga, disamping ada sungai-sungai yang mengalir, juga terdapat gedung-gedung yang indah.
“Tabaa rakallaziy insyaa-a ja’ala laka khairanm-min zaalika jannatin tajriy min tahtihal anhaaru wayaj’allaka qushuuran”.
Maha Suci (Allah) yang jika Dia menghendaki, niscaya dijadikan-Nya bagimu yang lebih baik dari yang demikian (yaitu) syurga-syurga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya dan dijadikan-Nya (pula) untukmu istana-istana”. {QS. Al-Furqan. 10).
Ibnu Abbas ra. Berkata: Syurga itu memiliki delapan pintu.
Pintu pertama, terdiri dari emas yang berlapis mutiara. Pada pintu tersebut tertuliskan :
“........Laa ilaaha illallahu Muhammadu Rasulullahi......”.
Itulah pintu para Nabi dan Rasul, para Syuhada, dan pintu orang-orang pemurah.
Pintu kedua, adalah pintu orang-orang yang mengerjakan rukun-rukun shalat.
Pintu ketiga, ialah pintu orang-orang yang mengerjakan zakat dengan hati yang suci.
Pintu keempat, ialah pintu orng-orang yang beramar ma’ruf ‘anil munkar.
Pintu kelima, ialah pintu orang yang memerangi hawa nafsu. Pintu keenam, ialah pintu orang-orang yang berhaji dan berumrah.
Pintu ketujuh, ialah pintu orang-orang yang berjihad.
Pintu kedelapan, ialah pintu orang-orang yang taqwa, yaitu orang-orang yang menjaga penglihatannya dari perkara yang dilarang. Dan pintu orang-orang yang berbuat kebajikan.
Adapun orang-orang yang berpuasa, mereka akan masuk syurga melalui pintu “Rayyan”. Dalam sebuah Hadits Nabi s.a.w. pernah bersabda :
“Inna fiyl jannati baban yuqaalu lahurrayanu yad khulu minhush-sha imuwna yaumal-qiyaamati. Laa yad khulu minhu ahhadun ghairuhum yuqaalu: Ainash-sha imuwna fayaquwmuwna. Laa yad khul minhu ahhadun ghairuhum. Faizaa dakhaluw ughliqu falam yad khul minhu ahhadun”.
“Sesungguhnya di dalam syurga ada pintu bernama “Arrayyaan”, masuk dari padanya orang-orang yang puasa hari kiyamat. Tidak bisa masuk dari pintu itu selain orang-orang yang berpuasa di panggil oleh penjaganya: Dimana orang-orang yang berpuasa? Maka mereka sama berdiri, dan tidak bisa disitu selain mereka saja. Dan jika mereka telah selesai masuk  lalu ditutuplah maka tidak seorangpun yang masuk lewat pintu itu”.(HR.Bukhari Muslim).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar