M A L A I K A T
I.
Hal Malaikat.
Malaikat ialah jisim-jisim halus yang dijadikan dari pada Nur, mereka tidak makan dan minum. Dan mereka adalah hamba Allah,
yang dimuliakan, tidak pernah mendurhakai Allah
Ta’ala, dalam segala yang
diperintahkan pada mereka Nabi Muhammad
s.a.w. pernah bersabda :
“Khuliqatil-malaikatu min
nuurin wa khuliqatil-hannu min maa-rijin min
naarin wa khuliqa
aadamu mimmaa wa shifa lakum”. {“Malaikat itu
diciptakan dari nur, dan jin di ciptakan
dari nyala api, dan Adam
diciptakan dari apa yang disifatkan dari kamu”}.
Dan Allah
Ta’ala berfirman :
“Laa ya’ shunallaha maa amrahum wayaf ‘aluuna
maayuk marun”.{“(Para malaikat itu) tidak menduhakai
Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka, dan mengerjakan apa
yang diperintahkan”.
Tugas
para Malaikat.
1.
Malaikat Jibril as,
Adapun
malaikat Jibril as. Adalah yang ditugaskan oleh Allah Ta’ala untuk
menyampaikan wahyu-Nya kepada Nabi
Alaihimus salam. Dan wahyu
pertama yang diterima oleh Nabi
Muhammad s.a.w. Pada suatu
malam waktu Nabi Muhammad s.a.w. sedang berkhalwaht
di gua Hira. Datanglah kepadanya Malaikat Jibril as.
dan berkata :
“Absyir yaa Muhammadu anaa Jibriilu wa
anta Rasulullahi ilaa hadzihil-ummati”.
“Bergembiralah hai Muhammad, saya adalah Jibril dan tuan adalah
utusan Allah untuk umat ini”.
Setelah itu Jibril
as.
memerintahkan kepada Nabi
s.a.w. supaya membaca, tetapi oleh Nabi s.a.w. menjawab :
Saya tidak dapat membaca. Beliau
lalu diselimuti dengan selimut yang biasa dipakai untuk tidurnya, sehingga
terasa sesak sekali. Setelah itu dibuka
lagi. Jibril as. menyuruhnya lagi
agar membaca, dan dijawab sebagaimana tadi.
Dan diselimuti lagi yang kedua kali, lalu dibuka. Untuk ketiga kalinya Jibril
as. menyuruh beliau membaca, dan
dijawab tidak dapat. Dan diselimuti lagi
yang ketiga kali, lalu dibuka. Kemudian malaikat Jibril
as. membacakan Wahyu yang pertama, yaitu berbunyi :
“Iqrak bismi rabbikal-ladzi khalaq-qal insaana min ‘alaqin.Iqrak wa rubbukaal–akramul–ladzii
‘al – lama bilqalami. ‘al–lamma-Insaan maa
lam ya’ lam”.
“Bacalah dengan nama Allah
yang meciptakan (makhluk). Yang telah meciptakan
manusia dari segumpal
darah.Bacalah, Allah itu Maha Pemurah. Yang
mengajarkan tulis menulis dengan pena. Mengajarkan manusia apa-apayang belum diketahuinya”. (QS. Al-Alaq.
1-5)
Itulah wahyu yang pertama yang
diterima Nabi Muhammad s.a.w. dari Allah Jalla wa azza dengan perantaraan
malaikat Jibril as.
Malaikat
Jibril as. mnampakan diri yang kedua.
Sesudah wahyu yang
pertama itu turun, lama juga Nabi Muhammad s.a.w. tidak menerima
wahyu lagi. Padahal beliau sangat
rindunya. Maka dari itu setiap hari Nabi
s.a.w. berangkat ketempat-tempat sunyi.
Pada suatu hari
ketika Nabi s.a.w. berjalan-jalan
terdengar suara dari langit. Begitu Nabi
s.a.w. melihat keatas, ternyata yang
tampak adalah malaikat
Jibril as. menampakan diri yang kedua. Sambil duduk diantara langit dan bumi, jadi bukan main besarnya. Maka cepat-cepat Nabi
s.a.w. pulang kerumah dengan rasa
menggigil dan minta diselimuti.
Kemudian Allah Ta’ala
menurunkan wahyu yang kedua :
“Yaa-ayyuhal-mud-dats-tsiru . Qum
fa-andzir. Warabbaka fakabbir . wa tsiyaa baka fathahir . war-rujza fahjur walaa
tamnun tastaktsiru . wali
rabbika fashbir”.
“Hai orang yang berselimut ! Bangunlah, lalu berilah peringatan ! Agungkanlah Tuhanmu. Tinggalkanlah perbuatan dosa. Janganlah
memberi karena hendak balasan yang beroleh balasan yang lebih banyak. Dan bersabarlah terhadap segala tantangan,
untuk memenuhi perintah Tuhanmu”. ( QS. Al-Muddatstsir. 1-7)
Setelah turunnya wahyu yang kedua
itu, lalu berlangsung sampai selama (22)
tahun. Adapun wahyau yang terakhir ialah :
“Alyauma akmaltu lakum dinakum wa
atmamtu ‘alaikum ni’matii waradhitu lakumul islaamadinaa”. {“Pada hari ini Aku (Allah) telah menyempurnakan agama
umtukmu semua dan Aku (Allah) telah rela/ridha bahwa Islam itu sebagai agamamu
semua”}. (QS.
Al-Maa-idah. 3)
Malaikat Jibril as. di hadapan Sahabat Nabi s.a.w.
Dari Khalifaht Umar
bin Khatab ra.
“Ketika kami duduk didekat Rasulullah
s.a.w. pada suatu hari maka tiba-tiba nampaklah kepada kami seorang laki-laki
yang memakai pakaian putih dan berambut hitam, tidak ada terlihat padanya bekas
(tanda-tanda) perjalanan dan tak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya,
sehingga Ia duduk dihadapan Nabi Muhammad s.a.w. lalu disandarkan lututnya pada
lutut Nabi s.a.w. dan meletakkan tangannya diatas pangkuan Nabi s.a.w. kemudian
berkata :
“Hai Muhammad terangkan kepadaku tentang Islam” !
Maka jawab Nabi s.a.w. : “Islam yaitu hendaklah engkau
menyaksikan bahwasanya tiada Tuhan melainkan Allah, dan sesungguhnya Muhammad
itu utusan Allah. Dan hendaklah engkau mendirikan shalat. Dan mengeluarkan
zakat. Dan hendaknya engkau berpuasa dalam bulan Ramadhan dan hendaklah engkau
mengerjakan Haji ke Baitullah (Makkah) jika engkau sudah kuasa menjalankannya”.
“Maka berkatalah orang itu Engkau benar”.
Maka kami heran, Ia bertanya dan Ia pula yang
membenarkannya, maka orang itu bertanya lagi : ”Terangkanlah kepadaku tentang Iman” !
Maka jawab Nabi s.a.w. : “Hendaklah
engkau beriman kepada Allah, kepada Malaikat-Malaikat-Nya, kepada
Kitab-kitab-Nya, kepada Utusan-Utusan-Nya, kepada Hari Qiamat, dan beriman pula
dengan taqdir baik dan taqdir buruk. Orang itu berkata :“Engkau benar”. Maka Ia berkata lagi:
“Terangkan padaku tentang Ihsan” !
Maka jawab Nabi s.a.w. : “Hendaklah engkau beriba dan (mengabdi) kepada Allah,
seakan-akan engkau melihat kepada-Nya, sekalipun engkau tak dapat melihat-Nya,
maka sesungguhnya Allah melihat engkau”.
Tanya orang itu lagi : “Beritahukanlah aku tentang hari Qiamat”. Dan jawaban Nabi s.a.w. : “Orang yang
ditanya tentang itu tidak lebih mengetahui dari sipenanya”. Orang itu selanjutnya bertanya lagi : “Terangkanlah kepadaku
tentang tanda-tandanya”. Jawab Nabi s.a.w. : “Di antaranya,
jika seorang hamba (budak) telah melahirkan tuannya (majikannya). Dan jika
engkau melihat orang yang tadinya miskin papa, berbaju cumpang-camping, sebagai
pengembala domba, sudah berubah menjadi orang yang mampu hingga berlomba-lomba
dalam kemegahan. Kemudian pergilah orang itu. Setelah aku
diam sejenak , kemudian. Nabi s.a.w. bersabda : “Wahai Umar,
tahukah engkau siapa yang bertanya tadi ? Jawabku : Allah dan
Rasul-Nya lebih mengetahuinya.
Nabi s.a.w. bersabda : “Dia itu adalah Jibril as. Dia datang untuk
mengajarkan tentang agamamu.
(H.R.
Muslim)
2.
Malaikat Mikail as.
Malaikat Mikail as. adalah salah satu diantara empat malaikat yang menjadi yang wajib di Imani dari seluruh malaikat. Dia diciptakan
oleh Allah sesudah malaikat Israfil as. dengan selisih sangat
jauh. Malaikat Mikail as. diciptakan
oleh Allah Ta’ala dari Nur (cahaya). Dan mempunyai wajah dan mata, mulut yang banyak, maka
setiap mulut mempunyai lisan, setiap lisan bisa mengucapkan berjuta bahasa.
Sesungguhnya setiap lisan membacakan Istirghfar untuk orang mukmin agar mendapatkan
pengampunan dari Allah Ta’ala dari
segala dosa. Kemudian tiap-tiap
tetesan air mata dari malaikat Mikail
as. menjadi tujuh ribu tetesan.
Lalu tiap-tiap tetesan air mata itu Allah
Ta’ala menciptakan malaikat satu
yang serupa dengan malaikat Mikail as.
Dan tugas mereka membaca tasbih sampai
hari qiamat. Mereka itu bernama Karuubiyyuun. Disamping bertasbih mereka itu bertugas membantu
malaikat Israfil menjalankan tugas yaitu membagi hujan, menjaga
tumbuh-tumbuhan membagi Rizeki, dan
buah-buahan. Dan sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui dari segala Ilmu dan kejadian
apapun di alam ini.
Tugas malaikat Mikail as. yang lainnya.
Disamping malaikat Mikail as. bertugas sebagai pembagi rizeki dan hujan, Dia sering mendampingi malaikat Jibril as. dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Diantaranya :
1.
Waktu malaikat Jibril as. menjalankan tugas membela dada Nabi s.a.w.
untuk dibersihkan hatinya, karena akan diisi dengan Iman, Islam,
Ihsan, yaqin dan shifat
Hilim. Ketika itu peranan malaikat Mikail as. tidak kalah penting, Dia datang pergi untuk mengambil air Alkautsar dan air zam-zam untuk mencuci hat Nabi
Muhammad s.a.w.
2.
Waktu Nabi Muhammad s.a.w. Isra’ dan Mi’raj
malaikat Mikail as. bersama-sama malaikat
Jibril as. ikut mendampingi
beliau selama perjalanannya.
3.
Disebutkan, bahwasanya malaikat Mikail
as. juga sebagai menyampaikan lembaran kepada malaikat maut dari sisi Allah
Ta’ala. Dalam lembaran itu tertulis
nama orang yang diperintahkan untuk mencabut nyawanya, tempatnya dan sebab
musabab kejadiannya.
3.
Malaikat Israfil as.
Dan bahwasanya Allah
Ta’ala menciptakan dari sekalian malaikat-Nya
dan yang paling dimuliakan-Nya diantaranya itu ada empat malaikat yaitu : Israfil as. Mikail
as. Jibril as. dan Izrail as.
Tugas mereka ialah
memegang segala urusan makhluk dan mengatur mereka. Malaikat Jibril as. bertugas
menyampaikan wahyu dan mengangkat utusan. Malaikat Mikail as. bertugas menurunkan hujan dan membagi rizeki. Malaikat
Izrail as. bertugas menyabut nyawa. Sedangkan
Malaikat Israfil as. bertugas meniup sangkakala.
“Ibnu
Abbas ra. Berkata : “Sesunggunya malaikat Israfil as. pernah
memohon kepada Allah, agar dikaruniai kekuatan yang bisa membawa tujuh langit dan
tujuh bumi”. Kemudian Allah memberinya.
Lalu Israfil memohon lagi, agar
dikaruniai bisa menguasai angin. Kemudian Allah
meluluskannya. Lalu Ia memohon lagi agar diberi kekuatan mengangkat gunung
dan diberinya oleh Allah Ta’ala
kekuatan yang diminta itu serta kekuatan yang diberikan kepada jin dan manusia.
Kemudian Ia memohon lagi agar diberi kekuatan bisa menguasai seluruh binatang
yang buas-buas, lalu dikabulkan segala permintaannya itu”.
Malaikat Israfil as. Ia
mempunyai banyak mulut dan lidah. Ia tertutup
didalam beberapa dinding. Ia
bertasbih dengan tiap-tiap lisan, dengan seribu bahasa. Ia mempunyai tentara banyak seribu malaikat, yang dijadikan darinya
pula. Mereka itu adalah malaikat Muqarrabin
(yang
dekat) dengan Allah Ta’ala. Sendang
malaikat yang bertugas sebagai penanggung /pemikul Arasy diciptakan Allah
Ta’ala serupa dengan bentuk malaikat Israfil
as. pula. Demikian juga sebagai pencatat yang berada disana.
Dan jika dilihat
besarnya malaikat Israfil as. jika
dimitsalkan seluruh air laut dan air sungai disiramkan keatas kepalanya, tentu
tidak setetespun yang jatuh kebumi. Dan jumlah sayap malaikat Israfil as. ada empat. Sayap yang pertama
panjangnya sampai kearah barat, yang kedua sampai kearah
timur, dan yang ketiga menutupi badannya, sedang yang keempat menutupi
kepalanya.
Disebutkan, bahwa
jarak antara tempat malaikat Israfil as.
dengan Arasy, dihalangi tujuh
dinding, sedang tebal setiap dinding kira-kira perjalanan lima ratus tahun. Adapun jarak
antara malaikat Israfil as. dengan
malaikat Jibril as. kira-kira tujuh puluh dinding. Jadi jarak
antara malaikat Jibril as. dengan Arasy dihalangi tujuh puluh tujuh lapis dinding.
Sangkakala (terompet) Malaikat Israfil
as.
Bahwasanya malaikat Israfil
as. itu senantiasa meletakkan mulutnya diatas tanduk, seperti keadaan terompet. Disebutkan pula, bahwa terompet malaikat Israfil
as. itu bercabang empat. Yaitu bercabang kearah barat
dan timur, sedang yang satu lagi kearah dibawah
bumi dan lainnya bercabang kearah atas langit yang ketujuh.
Adapun lingkaran kepala terompet itu, seperti lebarnya langit dan bumi.
Didalamnya terdapat pintu-pintu sebanyak bilangan para arwah.
Abu Harairah pernah
bertanya kepada Nabi Muhammad s.a.w. tentang terompet. Maka jawab Nabi s.a.w. :
“Terompet itu adalah sebuah tanduk
raksasa yang terdiri dari cahaya. Besar tiap-tiap lingkaran dalam tanduk itu
selebar langit dan bumi. Terompet itu akan ditiupkannya tiga kali. Tiupan
pertama membikin makhluk takut, tiupan kedua membikin makhluk mati, tiupan
ketiga untuk membangkitkan makhluk dari kubur/mati” (HR. Abu Hurairah).
Tiupan pertama Sangkakala.
Jika malaikat Israfil as. diperintahkan Allah Ta’ala meniupkan tiupan yang
pertama, maka terkejutlah karena takut segala yang dilangit dan segala yang
dibumi.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an :
“Yauma tarjufur-rajifahtu”.{“Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan pada ketika tiupan pertama
mengguncang alam”}. (QS. An-Naazi’at. 6)
“Wayauma yunfakhu fish-shuri fafadji-‘a
manfiis-samaawati wal ardhi”.
“Dan ingatlah hari (ketika) ditiup
sangkakala, maka terkejutlah (ketakutan) segala yang dilangit dan segala yang
dibumi”.
Dan matilah setiap
makhluq yang dibumi dan dilangit, kecuali yang dikehendaki Allah Ta’ala. Kemudian Allah
menyuruh Malaikat-Maut mengambil nyawa penduduk langit yaitu para malaikat.
Kemudian senantiasa makhluq pada tiupan yang pertama itu itu dalam Albarzah (antara mati dan bangkit dari
kubur).
Syahadan setelah
massa yang ditentukan berlalu, Allah
Ta’ala mengirim angin yang pernah ditimpakan atas kaum (‘Ad,) untuk menyapu bersih segala apa yang terdapat diatas bumi,
kemudian hujan selama yang ditentukanNya, dan kembalilah tumbuh segala sesuatu
seperti sedia kala. Lalu Allah Ta’ala
mengahidupkan kembali malaikat pendukung ‘Arasy,
malaikat
Izrail, Israfil, Mikail, dan Jibril.
Tiupan kedua Sangkakala.
Kemudian Allah Ta’ala memerintahkan malaikat Israfil as. meniupkan kembali yang kedua.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala
dalam Al-Qur’an :
“Tatba’uhaar-radifahtu(7).Qaluubun
yauma-idzin wajifatun(8).Abshaaru haa khaasyi-‘atun(9)”. {“Tiupan pertama itu diiringi oleh
tiupan kedua. Hati manusia pada waktu itu sangat takut. Pandangannya tertunduk”}.
(QS. An-Naazi’aat. 7-9).
“Tsumma nufikha fiyhikh-raa faidzahum qiyaamun
yazhuruuna”.
“Kemudian ditiupkan sekali lagi, lihatlah mereka berdiri menantikan”.
Tiupan ketiga Sangkakala.
Kemudian Allah Ta’ala mengumpulkan para
makhluq semuanya, jin, manusia
dan binatang-binatang di padang Mahsyar, kecuali malaikat.
“Yauma yunfakhu fish-shuri fatak tuuna afwajan”.{“Yaitu hari
(yang pada waktu itu) ditiupkan sangkakala, lalu kamu datang
berbondong-bondong”}. (QS. An-Naba’. 18)
“Fawa rabbika linahh syuran-nahum wasy-syaayaa-thiina
tsumma lanuhh-dhiran-nahum hhaula jahan-nama jisyiy-yan”.{“Demi
Tuhanmu, sesungguhnya akan Kami bangkitkan mereka dan syaithan-syaithan,
kemudian akan Kami bawa mereka itu berlutut di keliling neuraka”}.(QS, Maryam.
68).
Diriwayatkan, bahwa Nabi Muhammad Rasulullah s.a.w. berlinang air matanya, sehingga
membasahi bajunya, ketika ditanya oleh Mu’ad
bin Jabbal tentang maksud firman Allah
Ta’ala dalam Al-Qur’an yaitu
ayat tersebut diatas, (QS. An-Naba’.18).
“Lalu
Raasulullah s.a.w. bersabda : “Enkau telah bertanya tentang ssuatu yang dahsyat.
Ummatku akan dikumpulkan/dibangkitkan dihari kiamaht dalam dua belas (12) kelompok.
Kelompok
pertama : Dibangkitkan dalam keadaan tanpa tangan dan kaki, mereka ini adalah orang yang waktu didunia dulu
senang mengganggu tetangganya. Maka inilah
balasannya dan neuraka tempat kembalinya.
Kelompok kedua
: Dibangkitkan dalam keadaan berbentuk
hewan (babi)’ karena mereka ini waktu
didunia dulu bermalas melakukan ibadaht
(shalat). Maka inilah balasannya dan neuraka
kembalinya.
Kelompok
ketiga : Dibangkit dari kuburnya dalam keadaan besar perut seperti gunung.
Didalamnya penuh dengan (ular dan
kalajengking). Mereka itu adalah orang-orang yang waktu didunia senang menahan (zakat). Maka inilah balasannya, dan ke neuraka tempat kembalinya.
“Walladzina yaknidjuunadz-dzahaba walfidh-dhata walaa
yunfiqunahaa fiisabiilillahi”. {“Dan
mereka yang menimbun emas dan perak dan tidak menafkahkan pada jalan
Allah”}.
Kelompok
keempat : Dibangkitkan
dari kuburnya dalam keadaan (mulutnya
mengalir darah). Mereka ini adalah orang-orang yang (berdagang) waktu didunia senang (berdusta). Maka inilah balasannya dan ke neuraka tempat kembalinya.
“Innal-ladziina yasy-taruuna bi-‘ahdillahi wa
aiymaa-nihim tsamanan qaliylan”. “Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji Allah dan
sumpah-sumpah mereka denagan harta yang sedikit”.
Kelompok
kelima : Dibangkitkan dari kuburnya, dalam keadaan (berbau busuk) melebihi bangkai. Mereka
adalah orang-orang yang waktu didunia senang berbuat (ma’siat) dengan sembunyi-sembunyi, karena takut dilihat orang,
tetapi tidak takut dari Allah Ta’ala. Maka inilah balasannya dan neurakalah tempat kembalinya.
Kelompok
keenam : Dibangkitkan
dari kuburnya, dalam keadaan (leher
terputus). Mereka adalah orang-orang yang waktu didunianya sering memberikan (kesaksian palsu). Maka inilah balasannya dan ke neuraka tempat kembalinya.
“Walladzina la-ayasyhaduunadj-djuura”.
“Dan mereka yang memberi kesaksian palsu”.
Kelompok
ketujuh : Dibangkitkan
dari kuburnya dalam keadaan (tanpa lidah).
Sedang dari mulutnya (mengalir nanah
dan darah). Mereka adalah orang-orang yang waktu didunianya (menolak) memberi (kesaksian benar). Maka inilah balasannya dan ke neurakalah tempat kembalinya.
“Wala-ataktumusy-syahaadata wamany-yaktumhaa fainnahuu
tsimun qalbu”.
“Dan janganlah kamu menyembunyikan kesaksian benar, maka
yang berbuat demikian berdausalah hatinya”.
Kelompok
kedelapan : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan kepala (tersungkur), sedang kedua kakinya berada diatas kepala, dan dari kemaluannya
(farjinya) keluar (nanah). Mereka adalah orang-orang yang
waktu didunianya melakukan (perdjinahan),
sedang mereka mati belum bertaubat. Maka inilah balasannya dan neurakalah
tempat kembalinya.
“Wala-ataqrabudj-djinaa innahu kana faakhisyatanw-wasaa
asabiylan”.
“Dan janganlah kamu mendekati
djina. Sesungguhnya perbuatan djina itu suatu perbuatan keji dan buruklah
jalannya”.
Kelompok
kesembilan : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan (hitam wajahnya), sedang (matanya biru) dan (perutnya) penuh dengan (api).
Mereka adalah orang-orang sewaktu didunianya suka memakan (mengambil) harta anak yatim dengan cara zhalim, sedang mereka mati belum bertaubat. Maka inilah balasannya
dan neurakalah tempatnya.
“Innalladzii nayak kuluuna amwalal-yatamaa zhulman innama
yak kuluna fi buthuunihim naaran”. {“Sesungguhnya orang-orang yang mengambil
atau memakan harta anak yatim secara
zhalim sebenarnya mereka itu menelan
api sepenuh perutnya”}.
Kelompok
kesepuluh : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan berpenyakit (kusta) dan (supak). Mereka adalah orang-orang yang sewaktu didunianya (mendurhakai) kedua orang tuanya, sedang
mereka mati belum bertaubat. Maka inilah balasannya neurakalah tempat kembalinya.
“Wabil walidaiyni ihhsaanan”. {“Berlaku
baiklah terhadap kedua orang tua”}.
Kelompok
kesebelas : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan (buta hati), dan (giginya) seperti tanduk bibirnya (taring) bergelantungan sampai dada, (lidahnya) bergelantungan (menjulur)
sampai keperut, (perutnya) bergelantungan sampai kepaha, (sedang perutnya) keluar kotoran. Mereka adalah
orang-orang yang sewaktu didunianya menjadi peminum (khamair). Sedang mereka mati belum bertaubat. Maka inilah
balasannya neurakalah tempat
kembalinya.
“Innamal khamru walmaiy-siru wal-anshaabu wal-adj-la-amu
rijsun min ‘amalisy-syaithaani fajtanibuuhu”. {“Sesungguhnya meminum khamair, berjudi,
berqurban untuk berhala, dan mengundi nashib dengan panah (judi), adalah
perbuatan syaithan. Oleh sebab itu jauhilah perbuatan itu”}.
Kelompok
keduabelas : Dibangkitkan
dari kuburnya, dengan wajah yang berseri-seri (bercahaya) seperti bulan purnama. Merekalah yang lalu
melewati Shirath (titian)
sebagai kilat menyambar. Mereka adalah orang-orang yang waktu didunianya rajin beramal shalih, serta
meninggalkan ma’siat, dan menjaga shalat
lima waktu dan berjama’ah. Mereka mati dalam keadaan bertaubat. Maka balasan/ganjaran mereka adalah (syurga), pengampunan , rahmaht dan
ni’mat. Dan karena mereka (ridha)
dengan apa yang diberikan Allah Ta’ala,
maka Allah Ta’ala pun ridha terhadap mereka.
“Innalladziina qaalu rabbunallahu tsumma amtaqaa muu
tatanadj-djalu ‘alaiyhimul- malaaikatu alla takhafuu wala-atahhdjanuu
wa-absyiruu biljannatil-latii kuntum tuu-‘aduuna”.
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan : Tuhan kami
Allah, kemudian beristiqamah (meneguhkan pendirian-pendirian merka tentang
iman, melakukan kewajiban agama dan menjauhi larangan-larangan-Nya), maka
malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan) : Janganlah kamu merasa
takut dan janganlah kamu merasa sedih. Dan bergembiralah kamu dengan syurga
yang telah dijanjikan oleh Allah kepadamu”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar