Selasa, 27 Maret 2012

Malaikat Jibril as.



                                                                 
                                           
                                                   M A L A I K A T                                    
                                  
         
I.  Hal  Malaikat.
Malaikat ialah  jisim-jisim  halus yang dijadikan dari pada  Nur,  mereka tidak makan dan minum.  Dan mereka  adalah hamba  Allah,  yang dimuliakan, tidak pernah mendurhakai  Allah  Ta’ala,  dalam segala yang diperintahkan pada mereka Nabi  Muhammad s.a.w.  pernah bersabda :
“Khuliqatil-malaikatu  min  nuurin  wa khuliqatil-hannu  min  maa-rijin  min  naarin  wa  khuliqa  aadamu  mimmaa wa shifa  lakum”. {“Malaikat itu diciptakan dari nur,  dan jin di ciptakan dari nyala api,  dan  Adam  diciptakan dari apa yang disifatkan dari kamu”}.
Dan  Allah  Ta’ala  berfirman :
“Laa ya’ shunallaha maa amrahum wayaf ‘aluuna maayuk marun”.{“(Para malaikat itu) tidak menduhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka, dan mengerjakan apa yang diperintahkan”.
Tugas  para  Malaikat.
1.  Malaikat  Jibril as,
Adapun malaikat  Jibril as. Adalah yang ditugaskan oleh Allah Ta’ala  untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada Nabi  Alaihimus salam.  Dan wahyu pertama yang diterima oleh  Nabi  Muhammad s.a.w.  Pada suatu malam  waktu  Nabi  Muhammad s.a.w.  sedang berkhalwaht  di gua  Hira.  Datanglah kepadanya Malaikat  Jibril as.  dan berkata :
“Absyir yaa Muhammadu anaa Jibriilu wa anta Rasulullahi ilaa hadzihil-ummati”.
“Bergembiralah hai Muhammad,  saya adalah Jibril dan tuan adalah utusan  Allah untuk umat ini”.
Setelah itu  Jibril as.  memerintahkan kepada Nabi s.a.w. supaya membaca, tetapi oleh  Nabi s.a.w.  menjawab :  Saya tidak dapat membaca. Beliau lalu diselimuti dengan selimut yang biasa dipakai untuk tidurnya, sehingga terasa sesak sekali.  Setelah itu dibuka lagi.  Jibril as.  menyuruhnya lagi agar membaca, dan dijawab sebagaimana tadi.  Dan diselimuti lagi yang kedua kali, lalu dibuka.  Untuk ketiga kalinya  Jibril as.  menyuruh beliau membaca, dan dijawab tidak dapat.  Dan diselimuti lagi yang ketiga kali,  lalu dibuka.  Kemudian malaikat  Jibril as.  membacakan  Wahyu  yang pertama, yaitu berbunyi :
 “Iqrak bismi rabbikal-ladzi khalaq-qal  insaana min ‘alaqin.Iqrak  wa  rubbukaal–akramul–ladzii   ‘al – lama  bilqalami. ‘al–lamma-Insaan   maa lam   ya’ lam”.
“Bacalah dengan nama  Allah  yang meciptakan  (makhluk). Yang   telah   meciptakan   manusia   dari   segumpal  darah.Bacalah,    Allah   itu Maha Pemurah.  Yang  mengajarkan tulis menulis dengan pena. Mengajarkan  manusia apa-apayang belum diketahuinya”.  (QS. Al-Alaq.  1-5)
Itulah wahyu yang pertama yang diterima  Nabi  Muhammad s.a.w.  dari  Allah  Jalla wa azza  dengan  perantaraan  malaikat  Jibril  as.
Malaikat  Jibril as. mnampakan diri yang kedua.
Sesudah wahyu yang pertama itu turun, lama juga  Nabi Muhammad s.a.w. tidak menerima wahyu lagi.  Padahal beliau sangat rindunya.  Maka dari itu setiap hari  Nabi s.a.w.  berangkat   ketempat-tempat  sunyi.   Pada  suatu  hari  ketika  Nabi s.a.w.  berjalan-jalan terdengar suara dari langit.  Begitu  Nabi s.a.w. melihat keatas,  ternyata  yang  tampak  adalah  malaikat  Jibril as.  menampakan diri yang kedua.  Sambil duduk diantara langit dan bumi,  jadi bukan main besarnya.  Maka cepat-cepat  Nabi s.a.w.  pulang kerumah dengan rasa menggigil dan minta diselimuti.  Kemudian  Allah  Ta’ala  menurunkan  wahyu yang kedua :
“Yaa-ayyuhal-mud-dats-tsiru . Qum fa-andzir. Warabbaka fakabbir . wa tsiyaa baka fathahir . war-rujza fahjur  walaa  tamnun  tastaktsiru . wali rabbika  fashbir”.
“Hai orang yang berselimut !  Bangunlah, lalu berilah peringatan !  Agungkanlah Tuhanmu.  Tinggalkanlah perbuatan dosa. Janganlah memberi karena hendak balasan yang beroleh balasan yang lebih banyak.  Dan bersabarlah terhadap segala tantangan, untuk memenuhi perintah Tuhanmu”. ( QS.  Al-Muddatstsir. 1-7)
Setelah turunnya wahyu yang kedua itu,  lalu berlangsung sampai selama (22) tahun.  Adapun  wahyau yang terakhir ialah :
“Alyauma akmaltu lakum dinakum wa atmamtu ‘alaikum ni’matii waradhitu lakumul islaamadinaa”. {“Pada hari ini Aku (Allah) telah menyempurnakan agama umtukmu semua dan Aku (Allah) telah rela/ridha bahwa Islam itu sebagai agamamu semua”}. (QS.  Al-Maa-idah.  3)
Malaikat  Jibril as. di hadapan Sahabat Nabi s.a.w.
Dari  Khalifaht  Umar bin Khatab ra.
“Ketika kami duduk didekat Rasulullah s.a.w. pada suatu hari maka tiba-tiba nampaklah kepada kami seorang laki-laki yang memakai pakaian putih dan berambut hitam, tidak ada terlihat padanya bekas (tanda-tanda) perjalanan dan tak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya, sehingga Ia duduk dihadapan Nabi Muhammad s.a.w. lalu disandarkan lututnya pada lutut Nabi s.a.w. dan meletakkan tangannya diatas pangkuan Nabi s.a.w. kemudian berkata :
“Hai Muhammad terangkan kepadaku tentang Islam” !  
Maka jawab Nabi s.a.w. : “Islam yaitu hendaklah engkau menyaksikan bahwasanya tiada Tuhan melainkan Allah, dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Allah. Dan hendaklah engkau mendirikan shalat. Dan mengeluarkan zakat. Dan hendaknya engkau berpuasa dalam bulan Ramadhan dan hendaklah engkau mengerjakan Haji ke Baitullah (Makkah) jika engkau sudah kuasa menjalankannya”.
“Maka berkatalah orang itu Engkau benar”.
Maka kami heran, Ia bertanya dan Ia pula yang membenarkannya, maka orang itu bertanya lagi : ”Terangkanlah kepadaku tentang Iman” !
Maka jawab Nabi s.a.w. : “Hendaklah engkau beriman kepada Allah, kepada Malaikat-Malaikat-Nya, kepada Kitab-kitab-Nya, kepada Utusan-Utusan-Nya, kepada Hari Qiamat, dan beriman pula dengan taqdir baik dan taqdir buruk. Orang itu berkata :“Engkau benar”. Maka Ia berkata lagi:
“Terangkan padaku tentang Ihsan” !
Maka jawab Nabi s.a.w. : “Hendaklah engkau beriba dan (mengabdi) kepada Allah, seakan-akan engkau melihat kepada-Nya, sekalipun engkau tak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Allah melihat engkau”.
Tanya orang itu lagi : “Beritahukanlah aku tentang hari Qiamat”. Dan jawaban Nabi s.a.w. : “Orang yang ditanya tentang itu tidak lebih mengetahui dari sipenanya”. Orang itu selanjutnya bertanya lagi : “Terangkanlah kepadaku tentang tanda-tandanya”. Jawab Nabi s.a.w. : “Di antaranya, jika seorang hamba (budak) telah melahirkan tuannya (majikannya). Dan jika engkau melihat orang yang tadinya miskin papa, berbaju cumpang-camping, sebagai pengembala domba, sudah berubah menjadi orang yang mampu hingga berlomba-lomba dalam kemegahan. Kemudian pergilah orang itu. Setelah aku diam sejenak , kemudian. Nabi s.a.w. bersabda : “Wahai Umar, tahukah engkau siapa yang bertanya tadi ? Jawabku : Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahuinya. Nabi s.a.w. bersabda : “Dia itu adalah Jibril as. Dia datang untuk mengajarkan tentang agamamu.
(H.R.  Muslim)
2.  Malaikat  Mikail  as.
Malaikat Mikail as. adalah salah satu diantara empat  malaikat yang menjadi yang wajib di Imani  dari seluruh malaikat.  Dia diciptakan oleh Allah sesudah malaikat Israfil as. dengan selisih sangat jauh.  Malaikat  Mikail as. diciptakan oleh Allah Ta’ala dari Nur (cahaya). Dan mempunyai wajah dan mata, mulut yang banyak, maka setiap mulut mempunyai lisan, setiap lisan bisa mengucapkan berjuta bahasa. Sesungguhnya setiap lisan membacakan  Istirghfar  untuk orang mukmin agar mendapatkan pengampunan dari Allah Ta’ala dari segala dosa. Kemudian tiap-tiap tetesan air mata dari malaikat Mikail as. menjadi tujuh ribu tetesan. Lalu tiap-tiap tetesan air mata itu Allah Ta’ala menciptakan malaikat satu yang serupa dengan malaikat Mikail as. Dan tugas mereka membaca tasbih sampai hari qiamat. Mereka itu bernama Karuubiyyuun. Disamping bertasbih mereka itu bertugas membantu malaikat Israfil  menjalankan tugas yaitu membagi hujan, menjaga tumbuh-tumbuhan membagi Rizeki, dan buah-buahan. Dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dari segala Ilmu dan kejadian apapun di alam ini.
Tugas malaikat Mikail as. yang lainnya.
Disamping malaikat Mikail as. bertugas sebagai pembagi rizeki dan hujan, Dia sering mendampingi malaikat Jibril as.  dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Diantaranya :
1.                Waktu malaikat Jibril as. menjalankan tugas membela dada Nabi s.a.w. untuk dibersihkan hatinya,  karena  akan diisi dengan  Iman,  Islam,  Ihsan,  yaqin dan shifat  Hilim. Ketika itu peranan malaikat Mikail as. tidak kalah penting, Dia datang pergi untuk mengambil air Alkautsar dan air zam-zam untuk mencuci hat Nabi Muhammad s.a.w.
2.                Waktu Nabi Muhammad s.a.w. Isra’ dan Mi’raj malaikat  Mikail as. bersama-sama malaikat  Jibril as. ikut mendampingi beliau selama perjalanannya.
3.                Disebutkan, bahwasanya malaikat  Mikail as. juga sebagai menyampaikan lembaran kepada malaikat maut dari sisi  Allah Ta’ala.  Dalam lembaran itu tertulis nama orang yang diperintahkan untuk mencabut nyawanya, tempatnya dan sebab musabab kejadiannya.
3.  Malaikat  Israfil as.
Dan bahwasanya  Allah Ta’ala menciptakan dari sekalian malaikat-Nya dan yang paling dimuliakan-Nya diantaranya itu ada empat malaikat yaitu : Israfil as.  Mikail as.  Jibril as.  dan  Izrail as.
Tugas mereka ialah memegang segala urusan makhluk  dan mengatur mereka. Malaikat  Jibril as. bertugas menyampaikan wahyu  dan mengangkat utusan. Malaikat Mikail as.  bertugas menurunkan hujan dan membagi rizeki.  Malaikat  Izrail as.  bertugas menyabut nyawa.  Sedangkan  Malaikat  Israfil as. bertugas meniup sangkakala.
“Ibnu  Abbas ra.  Berkata :  “Sesunggunya malaikat Israfil as. pernah memohon kepada  Allah, agar dikaruniai kekuatan yang bisa membawa tujuh langit dan tujuh bumi”. Kemudian Allah memberinya. Lalu Israfil memohon lagi, agar dikaruniai bisa menguasai angin. Kemudian Allah meluluskannya. Lalu Ia memohon lagi agar diberi kekuatan mengangkat gunung dan diberinya oleh Allah Ta’ala kekuatan yang diminta itu serta kekuatan yang diberikan kepada jin dan manusia. Kemudian Ia memohon lagi agar diberi kekuatan bisa menguasai seluruh binatang yang buas-buas, lalu dikabulkan segala permintaannya itu”.
Malaikat Israfil as. Ia mempunyai banyak mulut dan lidah. Ia tertutup didalam beberapa dinding. Ia bertasbih dengan tiap-tiap lisan, dengan seribu bahasa. Ia mempunyai tentara banyak seribu malaikat, yang dijadikan darinya pula. Mereka itu adalah malaikat Muqarrabin (yang dekat) dengan Allah Ta’ala. Sendang malaikat yang bertugas sebagai penanggung /pemikul Arasy diciptakan Allah Ta’ala serupa dengan bentuk malaikat Israfil as. pula. Demikian juga sebagai pencatat yang berada disana.
Dan jika dilihat besarnya malaikat Israfil as. jika dimitsalkan seluruh air laut dan air sungai disiramkan keatas kepalanya, tentu tidak setetespun yang jatuh kebumi. Dan jumlah sayap malaikat Israfil as. ada empat. Sayap yang pertama panjangnya sampai kearah barat, yang kedua sampai kearah timur, dan yang ketiga menutupi badannya, sedang yang keempat menutupi kepalanya.
Disebutkan, bahwa jarak antara tempat malaikat Israfil as. dengan Arasy, dihalangi tujuh dinding, sedang tebal setiap dinding kira-kira perjalanan lima ratus tahun. Adapun jarak antara malaikat Israfil as. dengan malaikat Jibril as. kira-kira  tujuh puluh dinding. Jadi jarak antara malaikat Jibril as. dengan Arasy dihalangi  tujuh puluh tujuh lapis dinding.
Sangkakala (terompet) Malaikat Israfil as.
Bahwasanya malaikat Israfil as. itu senantiasa meletakkan mulutnya diatas tanduk,  seperti  keadaan  terompet.  Disebutkan  pula, bahwa  terompet  malaikat Israfil as. itu bercabang empat. Yaitu bercabang kearah barat dan timur, sedang yang satu lagi kearah dibawah bumi dan lainnya bercabang kearah atas langit yang ketujuh. Adapun lingkaran kepala terompet itu, seperti lebarnya langit dan bumi. Didalamnya terdapat pintu-pintu sebanyak bilangan para arwah.
Abu Harairah pernah bertanya kepada Nabi Muhammad s.a.w. tentang terompet. Maka jawab Nabi s.a.w. :
“Terompet itu adalah sebuah tanduk raksasa yang terdiri dari cahaya. Besar tiap-tiap lingkaran dalam tanduk itu selebar langit dan bumi. Terompet itu akan ditiupkannya tiga kali. Tiupan pertama membikin makhluk takut, tiupan kedua membikin makhluk mati, tiupan ketiga untuk membangkitkan makhluk dari kubur/mati” (HR. Abu Hurairah).
Tiupan pertama Sangkakala.
Jika malaikat Israfil as. diperintahkan Allah Ta’ala meniupkan tiupan yang pertama, maka terkejutlah karena takut segala yang dilangit dan segala yang dibumi.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an :
“Yauma tarjufur-rajifahtu”.{“Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan pada ketika tiupan pertama mengguncang alam”}. (QS. An-Naazi’at. 6)
“Wayauma yunfakhu fish-shuri fafadji-‘a manfiis-samaawati wal ardhi”.
“Dan ingatlah hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah (ketakutan) segala yang dilangit dan segala yang dibumi”.
Dan matilah setiap makhluq yang dibumi dan dilangit, kecuali yang dikehendaki Allah Ta’ala. Kemudian Allah menyuruh Malaikat-Maut mengambil nyawa penduduk langit yaitu para malaikat. Kemudian senantiasa makhluq pada tiupan yang pertama itu itu dalam Albarzah (antara mati dan bangkit dari kubur).
Syahadan setelah massa yang ditentukan berlalu, Allah Ta’ala mengirim angin yang pernah ditimpakan atas kaum (‘Ad,) untuk menyapu bersih segala apa yang terdapat diatas bumi, kemudian hujan selama yang ditentukanNya, dan kembalilah tumbuh segala sesuatu seperti sedia kala. Lalu Allah Ta’ala mengahidupkan kembali malaikat pendukung ‘Arasy,  malaikat Izrail, Israfil, Mikail, dan Jibril.
Tiupan kedua Sangkakala.
Kemudian Allah Ta’ala memerintahkan malaikat Israfil as. meniupkan kembali  yang kedua.  Sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an :
“Tatba’uhaar-radifahtu(7).Qaluubun yauma-idzin wajifatun(8).Abshaaru haa khaasyi-‘atun(9)”. {“Tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua. Hati manusia pada waktu itu sangat takut. Pandangannya tertunduk”}. (QS. An-Naazi’aat. 7-9).
“Tsumma nufikha fiyhikh-raa faidzahum qiyaamun yazhuruuna”.
“Kemudian ditiupkan sekali lagi, lihatlah mereka berdiri menantikan”.
Tiupan ketiga Sangkakala.
Kemudian Allah Ta’ala mengumpulkan para makhluq semuanya, jin, manusia dan binatang-binatang di padang Mahsyar, kecuali malaikat.
“Yauma yunfakhu fish-shuri fatak tuuna afwajan”.{“Yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiupkan sangkakala, lalu kamu datang berbondong-bondong”}. (QS. An-Naba’. 18)
“Fawa rabbika linahh syuran-nahum wasy-syaayaa-thiina tsumma lanuhh-dhiran-nahum hhaula jahan-nama jisyiy-yan”.{“Demi Tuhanmu, sesungguhnya akan Kami bangkitkan mereka dan syaithan-syaithan, kemudian akan Kami bawa mereka itu berlutut di keliling neuraka”}.(QS, Maryam. 68).
Diriwayatkan, bahwa Nabi Muhammad Rasulullah s.a.w. berlinang air matanya, sehingga membasahi bajunya, ketika ditanya oleh Mu’ad bin Jabbal tentang maksud firman Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an yaitu ayat tersebut diatas, (QS. An-Naba’.18).
“Lalu Raasulullah s.a.w. bersabda : “Enkau telah bertanya tentang ssuatu yang dahsyat. Ummatku akan dikumpulkan/dibangkitkan dihari kiamaht dalam dua belas (12) kelompok.
Kelompok pertama : Dibangkitkan dalam keadaan tanpa tangan dan kaki, mereka ini adalah orang yang waktu didunia dulu senang mengganggu tetangganya. Maka inilah balasannya dan neuraka tempat kembalinya.
Kelompok kedua : Dibangkitkan dalam keadaan berbentuk hewan (babi)’ karena mereka ini waktu didunia dulu bermalas  melakukan ibadaht (shalat). Maka inilah balasannya dan neuraka kembalinya.
Kelompok ketiga : Dibangkit dari kuburnya dalam keadaan besar perut seperti gunung. Didalamnya penuh dengan (ular dan kalajengking). Mereka itu adalah orang-orang yang waktu didunia senang menahan (zakat). Maka inilah balasannya, dan ke neuraka tempat kembalinya.
“Walladzina yaknidjuunadz-dzahaba walfidh-dhata walaa yunfiqunahaa fiisabiilillahi”. {“Dan mereka yang menimbun emas dan perak dan tidak menafkahkan pada jalan Allah”}.
Kelompok keempat : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan (mulutnya mengalir darah). Mereka ini adalah orang-orang yang (berdagang) waktu didunia senang (berdusta). Maka inilah balasannya dan ke neuraka tempat kembalinya.
“Innal-ladziina yasy-taruuna bi-‘ahdillahi wa aiymaa-nihim tsamanan qaliylan”. “Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji Allah dan sumpah-sumpah mereka denagan harta yang sedikit”.
Kelompok kelima : Dibangkitkan dari kuburnya, dalam keadaan (berbau busuk) melebihi bangkai. Mereka adalah orang-orang yang waktu didunia senang berbuat (ma’siat) dengan sembunyi-sembunyi, karena takut dilihat orang, tetapi tidak takut dari Allah Ta’ala. Maka inilah balasannya dan neurakalah tempat kembalinya.
Kelompok keenam : Dibangkitkan dari kuburnya, dalam keadaan (leher terputus). Mereka adalah orang-orang yang waktu didunianya sering memberikan (kesaksian palsu). Maka inilah balasannya dan ke neuraka tempat kembalinya.
“Walladzina la-ayasyhaduunadj-djuura”.
“Dan mereka yang memberi kesaksian palsu”.
Kelompok ketujuh : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan (tanpa lidah). Sedang dari mulutnya (mengalir nanah dan darah). Mereka adalah orang-orang yang waktu didunianya (menolak) memberi (kesaksian benar). Maka inilah balasannya dan ke neurakalah tempat kembalinya. 
“Wala-ataktumusy-syahaadata wamany-yaktumhaa fainnahuu tsimun qalbu”.
“Dan janganlah kamu menyembunyikan kesaksian benar, maka yang berbuat demikian berdausalah hatinya”.
Kelompok kedelapan : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan kepala (tersungkur), sedang kedua kakinya berada diatas kepala, dan dari kemaluannya (farjinya) keluar (nanah). Mereka adalah orang-orang yang waktu didunianya melakukan (perdjinahan), sedang mereka mati belum bertaubat. Maka inilah balasannya dan neurakalah tempat kembalinya.
“Wala-ataqrabudj-djinaa innahu kana faakhisyatanw-wasaa asabiylan”.
“Dan janganlah kamu mendekati djina. Sesungguhnya perbuatan djina itu suatu perbuatan keji dan buruklah jalannya”.
Kelompok kesembilan : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan (hitam wajahnya), sedang (matanya biru) dan (perutnya) penuh dengan (api). Mereka adalah orang-orang sewaktu didunianya suka memakan (mengambil) harta anak yatim dengan cara zhalim, sedang mereka mati belum bertaubat. Maka inilah balasannya dan neurakalah tempatnya.
“Innalladzii nayak kuluuna amwalal-yatamaa zhulman innama yak kuluna fi buthuunihim naaran”. {“Sesungguhnya orang-orang yang mengambil atau memakan harta anak yatim secara zhalim sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya”}.
Kelompok kesepuluh : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan berpenyakit (kusta) dan (supak). Mereka adalah orang-orang yang sewaktu didunianya (mendurhakai) kedua orang tuanya, sedang mereka mati belum bertaubat. Maka inilah balasannya neurakalah tempat kembalinya.
“Wabil walidaiyni ihhsaanan”. {“Berlaku baiklah terhadap kedua orang tua”}.
Kelompok kesebelas : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan (buta hati), dan (giginya) seperti tanduk bibirnya (taring) bergelantungan sampai dada, (lidahnya) bergelantungan (menjulur) sampai keperut, (perutnya) bergelantungan sampai kepaha, (sedang perutnya) keluar kotoran. Mereka adalah orang-orang yang sewaktu didunianya menjadi peminum (khamair). Sedang mereka mati belum bertaubat. Maka inilah balasannya neurakalah tempat kembalinya.
“Innamal khamru walmaiy-siru wal-anshaabu wal-adj-la-amu rijsun min ‘amalisy-syaithaani fajtanibuuhu”. {“Sesungguhnya meminum khamair, berjudi, berqurban untuk berhala, dan mengundi nashib dengan panah (judi), adalah perbuatan syaithan. Oleh sebab itu jauhilah perbuatan itu”}.
Kelompok keduabelas : Dibangkitkan dari kuburnya, dengan wajah yang berseri-seri (bercahaya) seperti bulan purnama. Merekalah yang lalu melewati  Shirath (titian) sebagai kilat menyambar. Mereka adalah orang-orang yang waktu didunianya rajin beramal shalih, serta meninggalkan ma’siat, dan menjaga shalat lima waktu dan berjama’ah. Mereka mati dalam keadaan bertaubat. Maka balasan/ganjaran mereka adalah (syurga), pengampunan , rahmaht dan ni’mat. Dan karena mereka (ridha) dengan apa yang diberikan Allah Ta’ala, maka Allah Ta’ala pun ridha terhadap mereka.
“Innalladziina qaalu rabbunallahu tsumma amtaqaa muu tatanadj-djalu ‘alaiyhimul- malaaikatu alla takhafuu wala-atahhdjanuu wa-absyiruu biljannatil-latii kuntum tuu-‘aduuna”.
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan : Tuhan kami Allah, kemudian beristiqamah (meneguhkan pendirian-pendirian merka tentang iman, melakukan kewajiban agama dan menjauhi larangan-larangan-Nya), maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan) : Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih. Dan bergembiralah kamu dengan syurga yang telah dijanjikan oleh Allah kepadamu”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar