Minggu, 01 April 2012

Tiupan Sangkakala pertama.

                                                                                  
                                                                         
                                                               M A L A I K A T         
Tiupan pertama Sangkakala.
Jika malaikat Israfil as. diperintahkan Allah Ta’ala meniupkan tiupan yang pertama, maka terkejutlah karena takut segala yang dilangit dan segala yang dibumi.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an :
Yauma tarjufur-rajifahtu”.{“Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan pada ketika tiupan pertama mengguncang alam”}. (QS. An-Naazi’at. 6)
“Wayauma yunfakhu fish-shuri fafadji-‘a manfiis-samaawati wal ardhi”.
“Dan ingatlah hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah (ketakutan) segala yang dilangit dan segala yang dibumi”.
Dan matilah setiap makhluq yang dibumi dan dilangit, kecuali yang dikehendaki Allah Ta’ala. Kemudian Allah menyuruh Malaikat-Maut mengambil nyawa penduduk langit yaitu para malaikat. Kemudian senantiasa makhluq pada tiupan yang pertama itu itu dalam Albarzah (antara mati dan bangkit dari kubur).
Syahadan setelah massa yang ditentukan berlalu, Allah Ta’ala mengirim angin yang pernah ditimpakan atas kaum (‘Ad,) untuk menyapu bersih segala apa yang terdapat diatas bumi, kemudian hujan selama yang ditentukanNya, dan kembalilah tumbuh segala sesuatu seperti sedia kala. Lalu Allah Ta’ala mengahidupkan kembali malaikat pendukung ‘Arasy,  malaikat Izrail, Israfil, Mikail, dan Jibril.
Tiupan kedua Sangkakala.
Kemudian Allah Ta’ala memerintahkan malaikat Israfil as. meniupkan kembali  yang kedua.  Sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an :
“Tatba’uhaar-radifahtu(7).Qaluubun yauma-idzin wajifatun(8).Abshaaru haa khaasyi-‘atun(9)”. {“Tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua. Hati manusia pada waktu itu sangat takut. Pandangannya tertunduk”}. (QS. An-Naazi’aat. 7-9).
“Tsumma nufikha fiyhikh-raa faidzahum qiyaamun yazhuruuna”.
“Kemudian ditiupkan sekali lagi, lihatlah mereka berdiri menantikan”.
Tiupan ketiga Sangkakala.
Kemudian Allah Ta’ala mengumpulkan para makhluq semuanya, jin, manusia dan binatang-binatang di padang Mahsyar, kecuali malaikat.
“Yauma yunfakhu fish-shuri fatak tuuna afwajan”.{“Yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiupkan sangkakala, lalu kamu datang berbondong-bondong”}. (QS. An-Naba’. 18)
“Fawa rabbika linahh syuran-nahum wasy-syaayaa-thiina tsumma lanuhh-dhiran-nahum hhaula jahan-nama jisyiy-yan”.{“Demi Tuhanmu, sesungguhnya akan Kami bangkitkan mereka dan syaithan-syaithan, kemudian akan Kami bawa mereka itu berlutut di keliling neuraka”}.(QS, Maryam. 68).
Diriwayatkan, bahwa Nabi Muhammad Rasulullah s.a.w. berlinang air matanya, sehingga membasahi bajunya, ketika ditanya oleh Mu’ad bin Jabbal tentang maksud firman Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an yaitu ayat tersebut diatas, (QS. An-Naba’.18).
“Lalu Raasulullah s.a.w. bersabda : “Enkau telah bertanya tentang ssuatu yang dahsyat. Ummatku akan dikumpulkan/dibangkitkan dihari kiamaht dalam dua belas (12) kelompok.
Kelompok pertama : Dibangkitkan dalam keadaan tanpa tangan dan kaki, mereka ini adalah orang yang waktu didunia dulu senang mengganggu tetangganya. Maka inilah balasannya dan neuraka tempat kembalinya.
Kelompok kedua : Dibangkitkan dalam keadaan berbentuk hewan (babi)’ karena mereka ini waktu didunia dulu bermalas  melakukan ibadaht (shalat). Maka inilah balasannya dan neuraka kembalinya.
Kelompok ketiga : Dibangkit dari kuburnya dalam keadaan besar perut seperti gunung. Didalamnya penuh dengan (ular dan kalajengking). Mereka itu adalah orang-orang yang waktu didunia senang menahan (zakat). Maka inilah balasannya, dan ke neuraka tempat kembalinya.
“Walladzina yaknidjuunadz-dzahaba walfidh-dhata walaa yunfiqunahaa fiisabiilillahi”. {“Dan mereka yang menimbun emas dan perak dan tidak menafkahkan pada jalan Allah”}.
Kelompok keempat : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan (mulutnya mengalir darah). Mereka ini adalah orang-orang yang (berdagang) waktu didunia senang (berdusta). Maka inilah balasannya dan ke neuraka tempat kembalinya.
Innal-ladziina yasy-taruuna bi-‘ahdillahi wa aiymaa-nihim tsamanan qaliylan”. “Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji Allah dan sumpah-sumpah mereka denagan harta yang sedikit”.
Kelompok kelima : Dibangkitkan dari kuburnya, dalam keadaan (berbau busuk) melebihi bangkai. Mereka adalah orang-orang yang waktu didunia senang berbuat (ma’siat) dengan sembunyi-sembunyi, karena takut dilihat orang, tetapi tidak takut dari Allah Ta’ala. Maka inilah balasannya dan neurakalah tempat kembalinya.
Kelompok keenam : Dibangkitkan dari kuburnya, dalam keadaan (leher terputus). Mereka adalah orang-orang yang waktu didunianya sering memberikan (kesaksian palsu). Maka inilah balasannya dan ke neuraka tempat kembalinya.
“Walladzina la-ayasyhaduunadj-djuura”.
“Dan mereka yang memberi kesaksian palsu”.
Kelompok ketujuh : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan (tanpa lidah). Sedang dari mulutnya (mengalir nanah dan darah). Mereka adalah orang-orang yang waktu didunianya (menolak) memberi (kesaksian benar). Maka inilah balasannya dan ke neurakalah tempat kembalinya. 
“Wala-ataktumusy-syahaadata wamany-yaktumhaa fainnahuu tsimun qalbu”.
“Dan janganlah kamu menyembunyikan kesaksian benar, maka yang berbuat demikian berdausalah hatinya”.
Kelompok kedelapan : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan kepala (tersungkur), sedang kedua kakinya berada diatas kepala, dan dari kemaluannya (farjinya) keluar (nanah). Mereka adalah orang-orang yang waktu didunianya melakukan (perdjinahan), sedang mereka mati belum bertaubat. Maka inilah balasannya dan neurakalah tempat kembalinya.
“Wala-ataqrabudj-djinaa innahu kana faakhisyatanw-wasaa asabiylan”.
“Dan janganlah kamu mendekati djina. Sesungguhnya perbuatan djina itu suatu perbuatan keji dan buruklah jalannya”.
Kelompok kesembilan : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan (hitam wajahnya), sedang (matanya biru) dan (perutnya) penuh dengan (api). Mereka adalah orang-orang sewaktu didunianya suka memakan (mengambil) harta anak yatim dengan cara zhalim, sedang mereka mati belum bertaubat. Maka inilah balasannya dan neurakalah tempatnya.
“Innalladzii nayak kuluuna amwalal-yatamaa zhulman innama yak kuluna fi buthuunihim naaran”. {“Sesungguhnya orang-orang yang mengambil atau memakan harta anak yatim secara zhalim sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya”}.
Kelompok kesepuluh : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan berpenyakit (kusta) dan (supak). Mereka adalah orang-orang yang sewaktu didunianya (mendurhakai) kedua orang tuanya, sedang mereka mati belum bertaubat. Maka inilah balasannya neurakalah tempat kembalinya.
“Wabil walidaiyni ihhsaanan”. {“Berlaku baiklah terhadap kedua orang tua”}.
Kelompok kesebelas : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan (buta hati), dan (giginya) seperti tanduk bibirnya (taring) bergelantungan sampai dada, (lidahnya) bergelantungan (menjulur) sampai keperut, (perutnya) bergelantungan sampai kepaha, (sedang perutnya) keluar kotoran. Mereka adalah orang-orang yang sewaktu didunianya menjadi peminum (khamair). Sedang mereka mati belum bertaubat. Maka inilah balasannya neurakalah tempat kembalinya.
“Innamal khamru walmaiy-siru wal-anshaabu wal-adj-la-amu rijsun min ‘amalisy-syaithaani fajtanibuuhu”. {“Sesungguhnya meminum khamair, berjudi, berqurban untuk berhala, dan mengundi nashib dengan panah (judi), adalah perbuatan syaithan. Oleh sebab itu jauhilah perbuatan itu”}.
Kelompok keduabelas : Dibangkitkan dari kuburnya, dengan wajah yang berseri-seri (bercahaya) seperti bulan purnama. Merekalah yang lalu melewati  Shirath (titian) sebagai kilat menyambar. Mereka adalah orang-orang yang waktu didunianya rajin beramal shalih, serta meninggalkan ma’siat, dan menjaga shalat lima waktu dan berjama’ah. Mereka mati dalam keadaan bertaubat. Maka balasan/ganjaran mereka adalah (syurga), pengampunan , rahmaht dan ni’mat. Dan karena mereka (ridha) dengan apa yang diberikan Allah Ta’ala, maka Allah Ta’ala pun ridha terhadap mereka.
“Innalladziina qaalu rabbunallahu tsumma amtaqaa muu tatanadj-djalu ‘alaiyhimul- malaaikatu alla takhafuu wala-atahhdjanuu wa-absyiruu biljannatil-latii kuntum tuu-‘aduuna”.
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan : Tuhan kami Allah, kemudian beristiqamah (meneguhkan pendirian-pendirian merka tentang iman, melakukan kewajiban agama dan menjauhi larangan-larangan-Nya), maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan) : Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih. Dan bergembiralah kamu dengan syurga yang telah dijanjikan oleh Allah kepadamu”.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar