M A L A I K A T
Tiupan pertama Sangkakala.
Jika malaikat Israfil as. diperintahkan Allah Ta’ala meniupkan tiupan yang
pertama, maka terkejutlah karena takut segala yang dilangit dan segala yang
dibumi.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an :
“Yauma tarjufur-rajifahtu”.{“Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan pada ketika tiupan pertama
mengguncang alam”}. (QS. An-Naazi’at. 6)
“Wayauma yunfakhu fish-shuri fafadji-‘a
manfiis-samaawati wal ardhi”.
“Dan ingatlah hari (ketika) ditiup
sangkakala, maka terkejutlah (ketakutan) segala yang dilangit dan segala yang
dibumi”.
Dan matilah setiap
makhluq yang dibumi dan dilangit, kecuali yang dikehendaki Allah Ta’ala. Kemudian Allah
menyuruh Malaikat-Maut mengambil nyawa penduduk langit yaitu para malaikat.
Kemudian senantiasa makhluq pada tiupan yang pertama itu itu dalam Albarzah (antara mati dan bangkit dari
kubur).
Syahadan setelah
massa yang ditentukan berlalu, Allah
Ta’ala mengirim angin yang pernah ditimpakan atas kaum (‘Ad,) untuk menyapu bersih segala apa yang terdapat diatas bumi,
kemudian hujan selama yang ditentukanNya, dan kembalilah tumbuh segala sesuatu
seperti sedia kala. Lalu Allah Ta’ala
mengahidupkan kembali malaikat pendukung ‘Arasy,
malaikat
Izrail, Israfil, Mikail, dan Jibril.
Tiupan kedua Sangkakala.
Kemudian Allah Ta’ala memerintahkan malaikat Israfil as. meniupkan kembali yang kedua.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala
dalam Al-Qur’an :
“Tatba’uhaar-radifahtu(7).Qaluubun
yauma-idzin wajifatun(8).Abshaaru haa khaasyi-‘atun(9)”. {“Tiupan pertama itu diiringi oleh
tiupan kedua. Hati manusia pada waktu itu sangat takut. Pandangannya tertunduk”}.
(QS. An-Naazi’aat. 7-9).
“Tsumma nufikha fiyhikh-raa faidzahum qiyaamun
yazhuruuna”.
“Kemudian ditiupkan sekali lagi, lihatlah mereka berdiri menantikan”.
Tiupan ketiga Sangkakala.
Kemudian Allah Ta’ala mengumpulkan para
makhluq semuanya, jin, manusia
dan binatang-binatang di padang Mahsyar, kecuali malaikat.
“Yauma yunfakhu fish-shuri fatak tuuna afwajan”.{“Yaitu hari
(yang pada waktu itu) ditiupkan sangkakala, lalu kamu datang
berbondong-bondong”}. (QS. An-Naba’. 18)
“Fawa rabbika linahh syuran-nahum wasy-syaayaa-thiina
tsumma lanuhh-dhiran-nahum hhaula jahan-nama jisyiy-yan”.{“Demi
Tuhanmu, sesungguhnya akan Kami bangkitkan mereka dan syaithan-syaithan,
kemudian akan Kami bawa mereka itu berlutut di keliling neuraka”}.(QS, Maryam.
68).
Diriwayatkan, bahwa Nabi Muhammad Rasulullah s.a.w. berlinang air matanya, sehingga
membasahi bajunya, ketika ditanya oleh Mu’ad
bin Jabbal tentang maksud firman Allah
Ta’ala dalam Al-Qur’an yaitu
ayat tersebut diatas, (QS. An-Naba’.18).
“Lalu
Raasulullah s.a.w. bersabda : “Enkau telah bertanya tentang ssuatu yang dahsyat.
Ummatku akan dikumpulkan/dibangkitkan dihari kiamaht dalam dua belas (12) kelompok.
Kelompok
pertama : Dibangkitkan dalam keadaan tanpa tangan dan kaki, mereka ini adalah orang yang waktu didunia dulu
senang mengganggu tetangganya. Maka inilah
balasannya dan neuraka tempat kembalinya.
Kelompok kedua
: Dibangkitkan dalam keadaan berbentuk
hewan (babi)’ karena mereka ini waktu
didunia dulu bermalas melakukan ibadaht
(shalat). Maka inilah balasannya dan neuraka
kembalinya.
Kelompok
ketiga : Dibangkit dari kuburnya dalam keadaan besar perut seperti gunung.
Didalamnya penuh dengan (ular dan
kalajengking). Mereka itu adalah orang-orang yang waktu didunia senang menahan (zakat). Maka inilah balasannya, dan ke neuraka tempat kembalinya.
“Walladzina yaknidjuunadz-dzahaba walfidh-dhata walaa
yunfiqunahaa fiisabiilillahi”. {“Dan
mereka yang menimbun emas dan perak dan tidak menafkahkan pada jalan
Allah”}.
Kelompok
keempat : Dibangkitkan
dari kuburnya dalam keadaan (mulutnya
mengalir darah). Mereka ini adalah orang-orang yang (berdagang) waktu didunia senang (berdusta). Maka inilah balasannya dan ke neuraka tempat kembalinya.
“Innal-ladziina yasy-taruuna bi-‘ahdillahi wa
aiymaa-nihim tsamanan qaliylan”. “Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji Allah dan
sumpah-sumpah mereka denagan harta yang sedikit”.
Kelompok
kelima : Dibangkitkan dari kuburnya, dalam keadaan (berbau busuk) melebihi bangkai. Mereka
adalah orang-orang yang waktu didunia senang berbuat (ma’siat) dengan sembunyi-sembunyi, karena takut dilihat orang,
tetapi tidak takut dari Allah Ta’ala. Maka inilah balasannya dan neurakalah tempat kembalinya.
Kelompok
keenam : Dibangkitkan
dari kuburnya, dalam keadaan (leher
terputus). Mereka adalah orang-orang yang waktu didunianya sering memberikan (kesaksian palsu). Maka inilah balasannya dan ke neuraka tempat kembalinya.
“Walladzina la-ayasyhaduunadj-djuura”.
“Dan mereka yang memberi kesaksian palsu”.
Kelompok
ketujuh : Dibangkitkan
dari kuburnya dalam keadaan (tanpa lidah).
Sedang dari mulutnya (mengalir nanah
dan darah). Mereka adalah orang-orang yang waktu didunianya (menolak) memberi (kesaksian benar). Maka inilah balasannya dan ke neurakalah tempat kembalinya.
“Wala-ataktumusy-syahaadata wamany-yaktumhaa fainnahuu
tsimun qalbu”.
“Dan janganlah kamu menyembunyikan kesaksian benar, maka
yang berbuat demikian berdausalah hatinya”.
Kelompok
kedelapan : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan kepala (tersungkur), sedang kedua kakinya berada diatas kepala, dan dari kemaluannya
(farjinya) keluar (nanah). Mereka adalah orang-orang yang
waktu didunianya melakukan (perdjinahan),
sedang mereka mati belum bertaubat. Maka inilah balasannya dan neurakalah
tempat kembalinya.
“Wala-ataqrabudj-djinaa innahu kana faakhisyatanw-wasaa
asabiylan”.
“Dan janganlah kamu mendekati
djina. Sesungguhnya perbuatan djina itu suatu perbuatan keji dan buruklah
jalannya”.
Kelompok
kesembilan : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan (hitam wajahnya), sedang (matanya biru) dan (perutnya) penuh dengan (api).
Mereka adalah orang-orang sewaktu didunianya suka memakan (mengambil) harta anak yatim dengan cara zhalim, sedang mereka mati belum bertaubat. Maka inilah balasannya
dan neurakalah tempatnya.
“Innalladzii nayak kuluuna amwalal-yatamaa zhulman innama
yak kuluna fi buthuunihim naaran”. {“Sesungguhnya orang-orang yang mengambil
atau memakan harta anak yatim secara
zhalim sebenarnya mereka itu menelan
api sepenuh perutnya”}.
Kelompok
kesepuluh : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan berpenyakit (kusta) dan (supak). Mereka adalah orang-orang yang sewaktu didunianya (mendurhakai) kedua orang tuanya, sedang
mereka mati belum bertaubat. Maka inilah balasannya neurakalah tempat kembalinya.
“Wabil walidaiyni ihhsaanan”. {“Berlaku
baiklah terhadap kedua orang tua”}.
Kelompok
kesebelas : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan (buta hati), dan (giginya) seperti tanduk bibirnya (taring) bergelantungan sampai dada, (lidahnya) bergelantungan (menjulur)
sampai keperut, (perutnya) bergelantungan sampai kepaha, (sedang perutnya) keluar kotoran. Mereka adalah
orang-orang yang sewaktu didunianya menjadi peminum (khamair). Sedang mereka mati belum bertaubat. Maka inilah
balasannya neurakalah tempat
kembalinya.
“Innamal khamru walmaiy-siru wal-anshaabu wal-adj-la-amu
rijsun min ‘amalisy-syaithaani fajtanibuuhu”. {“Sesungguhnya meminum khamair, berjudi,
berqurban untuk berhala, dan mengundi nashib dengan panah (judi), adalah
perbuatan syaithan. Oleh sebab itu jauhilah perbuatan itu”}.
Kelompok
keduabelas : Dibangkitkan
dari kuburnya, dengan wajah yang berseri-seri (bercahaya) seperti bulan purnama. Merekalah yang lalu
melewati Shirath (titian)
sebagai kilat menyambar. Mereka adalah orang-orang yang waktu didunianya rajin beramal shalih, serta
meninggalkan ma’siat, dan menjaga shalat
lima waktu dan berjama’ah. Mereka mati dalam keadaan bertaubat. Maka balasan/ganjaran mereka adalah (syurga), pengampunan , rahmaht dan
ni’mat. Dan karena mereka (ridha)
dengan apa yang diberikan Allah Ta’ala,
maka Allah Ta’ala pun ridha terhadap mereka.
“Innalladziina qaalu rabbunallahu tsumma amtaqaa muu
tatanadj-djalu ‘alaiyhimul- malaaikatu alla takhafuu wala-atahhdjanuu
wa-absyiruu biljannatil-latii kuntum tuu-‘aduuna”.
“Sesungguhnya orang-orang
yang mengatakan : Tuhan kami Allah, kemudian beristiqamah (meneguhkan pendirian-pendirian
merka tentang iman, melakukan kewajiban agama dan menjauhi
larangan-larangan-Nya), maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan
mengatakan) : Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih. Dan
bergembiralah kamu dengan syurga yang telah dijanjikan oleh Allah kepadamu”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar