Sabtu, 05 Mei 2012

Malaikat Raqib dan Atiid.

                                                                                   
                                                                        
                                                     Islam dan Para MalaikatNya 

Malaikat Raqib dan Atiid.
Malaikat Raqib dan Atiid termasuk Dua diantara malaikat sepuluh yang harus diketahui dan di Imankan. Kedua malaikat itu bertugas sebagai pencatat segala perbuatan manusia. Yang satu {yaitu Raqib} bertugas sebagai pencatat yang baik, sedangkan {yaitu Atiid} bertugas mencatat semua yang buruk {jelek}. Disebutkan, bahwa setiap manusia itu ada dua malaikat pendamping. Yang satu berada disebelah kanan bertugas mencatat kebaikan seseorang, tanpa penyaksian orang lain, sedangkan yang lain berada disebelah kiri bertugas mencatat kejahatan seseorang, tetapi dengan penyaksian kawannya.
Posisi kedua malaikat itu senantiasa berpindah-pindah, jika orang yang didampingi itu duduk, maka yang satu berada dikanannya, sedang yang lain berada dikirinya. Jika orang yang didampingi berjalan, maka yang satu berada dibelakang, sedang yang satu berada dimuka. Jika yang didampingi itu tidur, maka yang satu didekat kepala, sedang yang lainnya berada didekat kedua kakinya.
Sebagian riwayat menyebutkan, setiap manusia itu ada (5) lima malaikat yang ditugaskan untuk mendampingi. Yang (2) dua bertugas disiang hari, dan yang satu tidak pernah meninggalkan tugasnya, walaupun sesa’atpun.
Sebagaimana fiman Allah Ta’ala dalam Al Qur’an :
“Lahu mu’aqqibaatun min baiyni yadayhi wamin khalfihi yahhfazhuwnahu min amrillahi innallaha laa yaghayyiru maa biqawman hhatta yughayyiru maa bi-anfusihim. Wa idza aradallahu buqawmin suu-an falaa maraddalahu wamaa lahumm-man duwnihi minwalin”.
“Bagi manusia ada malaikat-malaikatnya yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan merubah ni’mat yang ada suatu kaum {kecuali} bila mereka sendiri merubah keadaannya. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tak ada pelindung bagi meraka selain Dia.”
{QS. Ar Ra’d. 11}
Yang menjadi saksi di akhirat.
Disebut bahwa yang akan menjadi saksi di hari kiamat atas amal-amal / perbuatan manusia adalah (7) tujuh  :
v   Pertama : Malaikat sabagaimana firman Allah Ta’ala :
“Wal-malaa-ikattu yasyhaduwna” {Dan para malaikat memberi kesaksian}.
v   Kedua : Bumi sebagaimana firman Allah Ta’ala :
“Waqaalal insanaanu maalahaa. Yawma-idzin tuhhadditsu akhbaa rahaa”. {“Dan manusia bertanya : Mangapa bumi menjadi begini. Pada hari itu bumi menceritakan beritanya”}.
v   Ketiga : Waktu.  Keempat : Lidah-lidah mereka sebagaimana firman Allah Ta’ala :
“Yawma tasyhadu ‘alayhim al sinatahum. . .” {“Pada hari dimana-mana lidah-lidah mereka memberi kesaksian”}.
v   Kelima : Anggauta badan manusia, sebagaimana firman Allah Ta’ala :
“Alyawma nahhtimu ‘alaa afwa ahim wa tukal-limunaa aydiyhim wa tasyhadu arjuluhum bimaa kanuw yaksibuwna”. {“Pada hari ini kami tutup / kunci mulut mereka, dan berkatalah kepada kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang mereka usahakan”}.
v   Keenam dan Ketujuh : Kedua Malaikat pencatat sebagaimana firman Allah Ta’ala :
“. .Wa inna ‘alaykum lahhaa fizhiyna kiraman katibiyna. . .” {“Padahal sesungguhnya bagi kamu ada malaikat yang mengawasi (perkerjaanmu) yang mulia disisi Allah dan yang mencatat pekerjaan itu”}.
Catatan amal di akhirat.
Ketahuilah, bahwa ketika Allah Ta’ala telah mnghimpun makhluq-makhluqnya, dan hisab (pertanggungan jawab) atas perbuatan-perbuatan mereka selagi di dunia akan dimintai pertanggungan jawabnya, maka dibagi-bagikan catatan amal dan terdengar dari seruan dari sisi Allah Ta’ala : Wahai manusia terimalah catatan amalmu dengan tangan kirimu . . .Wahai manusia terimalah catatan amalmu dengan belakang punggungmu...Wahai manusia terimalah catatan amalmu dengan tangan kananmu....Orang-orang yang beriman akan menerima catatan amalnya, dengan tangan kanan.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala :
“Faamma man uwtiya kitaabahu biyamiynihi . Fasawfa yuhha sabu-hhisaaban yusiyran . Wayan-Qalibu ilaa ahlihi masruwran”.
“Adapun orang yang diberikan kitab amalnya dari sebelah kanannya, maka Ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang ringan, dan kembali kedalam himpunan kaumnya yang sama-sama beriman dengan gembira”.
Orang-orang kafir akan menerima catatan amalnya dengan belakang punggung mereka. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :
“Wa amma man uwtiya kitaabahu waraa-a zhahrihi fasawfa yad’uw tsubuwran wayashlaa sa’iyran”. {“Adapun orang yang disodorkan kitab amalnya dari belakang, maka ia akan berteriak : Aduh celakanya ! Dia akan masuk neraka dalam api yang menyala-nyala”}.
Maka sesungguhnya wajib bagi insan manusia untuk percaya, bahwa Allah Ta’ala telah menugaskan beberapa malaikat untuk mencatat amal-amal hambanya yang baik maupaun buruk perbuatannya didunia, dalam keadaan bergurau atau bersungguh-sungguh, dalam keadaan sadar atau lupa, diwaktu sakit atau sehat, sampai-sampai nafas atau rintihan dan semua itu tidak lepas dari pengawasan, dan semua tercatat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar