Islam dan Para MalaikatNya
Malaikat Raqib dan Atiid.
Malaikat
Raqib dan Atiid termasuk Dua diantara malaikat sepuluh yang harus diketahui dan
di Imankan. Kedua malaikat itu bertugas sebagai pencatat segala perbuatan
manusia. Yang satu {yaitu Raqib} bertugas sebagai pencatat yang baik, sedangkan
{yaitu Atiid} bertugas mencatat semua yang buruk {jelek}. Disebutkan, bahwa setiap
manusia itu ada dua malaikat pendamping. Yang satu berada disebelah kanan
bertugas mencatat kebaikan seseorang, tanpa penyaksian orang lain, sedangkan
yang lain berada disebelah kiri bertugas mencatat kejahatan seseorang, tetapi
dengan penyaksian kawannya.
Posisi
kedua malaikat itu senantiasa berpindah-pindah, jika orang yang didampingi itu
duduk, maka yang satu berada dikanannya, sedang yang lain berada dikirinya.
Jika orang yang didampingi berjalan, maka yang satu berada dibelakang, sedang
yang satu berada dimuka. Jika yang didampingi itu tidur, maka yang satu didekat
kepala, sedang yang lainnya berada didekat kedua kakinya.
Sebagian
riwayat menyebutkan, setiap manusia itu ada (5) lima malaikat yang ditugaskan
untuk mendampingi. Yang (2) dua bertugas disiang hari, dan yang satu tidak
pernah meninggalkan tugasnya, walaupun sesa’atpun.
Sebagaimana fiman
Allah Ta’ala dalam Al Qur’an :
“Lahu
mu’aqqibaatun min baiyni yadayhi wamin khalfihi yahhfazhuwnahu min amrillahi
innallaha laa yaghayyiru maa biqawman hhatta yughayyiru maa bi-anfusihim. Wa
idza aradallahu buqawmin suu-an falaa maraddalahu wamaa lahumm-man duwnihi
minwalin”.
“Bagi manusia ada
malaikat-malaikatnya yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di
belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak
akan merubah ni’mat yang ada suatu kaum {kecuali} bila mereka sendiri merubah
keadaannya. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka
tak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tak ada pelindung bagi meraka
selain Dia.”
{QS. Ar Ra’d. 11}
Yang menjadi saksi di akhirat.
Disebut bahwa yang
akan menjadi saksi di hari kiamat atas amal-amal / perbuatan manusia adalah (7)
tujuh :
v
Pertama : Malaikat sabagaimana firman Allah
Ta’ala :
“Wal-malaa-ikattu
yasyhaduwna” {Dan para malaikat memberi
kesaksian}.
v
Kedua : Bumi sebagaimana firman Allah Ta’ala
:
“Waqaalal
insanaanu maalahaa. Yawma-idzin tuhhadditsu akhbaa rahaa”. {“Dan manusia bertanya : Mangapa bumi menjadi begini. Pada
hari itu bumi menceritakan beritanya”}.
v
Ketiga : Waktu. Keempat : Lidah-lidah mereka sebagaimana firman Allah Ta’ala :
“Yawma
tasyhadu ‘alayhim al sinatahum. . .” {“Pada hari dimana-mana lidah-lidah mereka memberi kesaksian”}.
v
Kelima : Anggauta badan manusia, sebagaimana
firman Allah Ta’ala :
“Alyawma
nahhtimu ‘alaa afwa ahim wa tukal-limunaa aydiyhim wa tasyhadu arjuluhum bimaa
kanuw yaksibuwna”. {“Pada hari ini kami tutup / kunci
mulut mereka, dan berkatalah kepada kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah
kaki mereka terhadap apa yang mereka usahakan”}.
v
Keenam dan Ketujuh : Kedua
Malaikat pencatat sebagaimana firman Allah Ta’ala :
“.
.Wa inna ‘alaykum lahhaa fizhiyna kiraman katibiyna. . .” {“Padahal sesungguhnya bagi kamu ada malaikat yang
mengawasi (perkerjaanmu) yang mulia disisi Allah dan yang mencatat pekerjaan
itu”}.
Catatan amal di akhirat.
Ketahuilah,
bahwa ketika Allah Ta’ala telah mnghimpun makhluq-makhluqnya, dan hisab
(pertanggungan jawab) atas perbuatan-perbuatan mereka selagi di dunia akan
dimintai pertanggungan jawabnya, maka dibagi-bagikan catatan amal dan terdengar
dari seruan dari sisi Allah Ta’ala : Wahai manusia terimalah catatan amalmu
dengan tangan kirimu . . .Wahai manusia terimalah catatan amalmu dengan
belakang punggungmu...Wahai manusia terimalah catatan amalmu dengan tangan
kananmu....Orang-orang yang beriman akan menerima catatan amalnya, dengan
tangan kanan.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala :
“Faamma
man uwtiya kitaabahu biyamiynihi . Fasawfa yuhha sabu-hhisaaban yusiyran .
Wayan-Qalibu ilaa ahlihi masruwran”.
“Adapun orang yang diberikan kitab
amalnya dari sebelah kanannya, maka Ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang
ringan, dan kembali kedalam himpunan kaumnya yang sama-sama beriman dengan
gembira”.
Orang-orang kafir akan menerima catatan amalnya dengan
belakang punggung mereka. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :
“Wa
amma man uwtiya kitaabahu waraa-a zhahrihi fasawfa yad’uw tsubuwran wayashlaa
sa’iyran”. {“Adapun orang yang disodorkan kitab
amalnya dari belakang, maka ia akan berteriak : Aduh celakanya ! Dia akan masuk
neraka dalam api yang menyala-nyala”}.
Maka sesungguhnya wajib bagi insan manusia untuk percaya,
bahwa Allah Ta’ala telah menugaskan beberapa malaikat untuk mencatat amal-amal
hambanya yang baik maupaun buruk perbuatannya didunia, dalam keadaan bergurau
atau bersungguh-sungguh, dalam keadaan sadar atau lupa, diwaktu sakit atau
sehat, sampai-sampai nafas atau rintihan dan semua itu tidak lepas dari
pengawasan, dan semua tercatat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar